3 Gadis Cantik Pengamen Bandung


Siang itu cuaca disekitar terminal bayangan Cileunyi cukup panas. Beruntung dilokasi persinggahan bus tersebut disediakan tempat duduk semacam halte yang membentang panjang sehingga para pengguna transportasi bisa sejenak melepaskan penat sambil menikmati jajanan.

Sejenak menengok kearah halte terlihat seorang gadis sedang asik memainkan Jimbe (Gendang Afrika) dan penuh senyum mengajari teman - teman lainnya cara memainkan gendang tersebut.

Tertarik dengan asiknya mereka bercengkerama, akupun mendekati mereka dan ikut larut menyaksikan aksi si gadis yang ternyata akrab dipanggil Rezti yang dengan lincahnya memainkan Jimbe.

Saat ada waktu luang akupun ikut ngobrol tanya sana sini dan terakhir dia mengatakan bahwa Rezti adalah pengamen yang selalu tampil bertiga dengan teman-temannya yang saat itu sedang berada disana untuk istirahat juga.

Akhirnya mereka bertigapun kumpul dan sepakat waktu aku tawarkan untuk divideokan dan upload melalui youtube

Saat menyaksikan langsung, memang ternyata permainan Jimbe Rezti ini yang menyajikan sisi beda di group pengamen ini. Sepintas memang terlihat sama tapi jika kita jeli ada aura yang muncul dari lincahnya jari - jari lentik nya saat menabuh.

Dari ngobrol - ngobrol dengan Mba Nur sebagai yang dituakan diantara mereka, ternyata memang mereka berteman dari kecil diwilayah kecil sudut kota Bandung. Mereka sama - sama putus sekolah saat masih SD dan memang terbiasa mencari rejeki dengan cara mengamen sejak kecil

Mila, sicantik yang biasanya memegang okulele ini sempat mengenyam pendidikan hingga kelas 4 dan mulai mengamen sejak usia 7 tahun. Dia mengais rejeki dengan cara turun kejalan membawa kemoceng dan membersihkan mobil saat berhenti di traffic light. Hal ini dia lakukan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dimana sang ayah hanyalah penyedia jasa semacam kuli panggul didaerahnya


Resti, sicantik penabuh Jimbe ini juga bernasib tidak jauh beda dengan Mila yang putus sekolah saat masih SD. Resti lebih beruntung karena sebelum meninggal sang ayah adalah ketua RT di daerahnya. Kehidupan berubah setelah sang ayah meninggal yang akhirnya membawa Septi ke jalanan mengamen dengan menggunakan kecrek yang terbuat dari potongan bambu yang di beri susunan botol kecap diujungnya


Bagaimana dengan Nur ? Nur sendiri mengalami nasib yang tidak jauh beda dari temannya. Sempat mengenyam pendidikan hingga kelas 4 SD dan turun kejalan sejak usia 7 tahun. Sama dengan yang lain, Nur juga belajar memainkan okulele secara otodidak

Jadi memang mereka berasal dari daerah yang sama dan mempunyai history yang nyaris sama dan hingga kini mencari rejeki sebagai penopang hidup selalu bersama.

Apapun profesi yang kalian jalani adalah jalan hidup yang sudah diberikan oleh sang pencipta dan satu saat pasti ada berkah yang tersembunyi dibalik kerasnya hidup yang kalian jalani

Yang ingin menyaksikan aksi mereka dijalanan silahkan kunjungi berkunjung ke Channel Pakbro Gaol  atau Video Pengamen 3 Gadis dan persembahan saya melalui smule di Video Dedikasi Pengamen Bandung ... please jangan lupa kasih JEMPOL dan SUBSCRIBE nya yah. Terima kasih



Dan satu video yang saya dedikasikan untuk mereka 





Salam


Postingan populer dari blog ini

List Reseller Dan Toko Pancing Penyedia Umpan Mancing Sadane Putaso

Cara Membuat Perangkap Udang Dengan Botol Air Mineral Bekas