Hak Lelaki dan Tanggung Jawab Menjadi Ayah Yang Baik





Hallo sahabat,

Menanggapi teror dan fitnah yang mulai kembali beredar saat ini akhirnya saya memutuskan untuk menulis dengan harapan hidup kembali dipenuhi dengan senyum dan benak dipenuhi dengan aura positif dan dalam hal ini saya akan berusaha bijak untuk tidak semakin memperkeruh keadaan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Tujuan saya menulis ini juga akan menjelaskan kenapa akhirnya saya memutuskan untuk lebih memilih menjalani hidup dan takdir apa adanya bersama anak dan cucu dan tidak ingin kembali menanyakan hak saya sebagai laki laki

Saya adalah seorang suami, ayah dan kakek yang bertahun tahun bertahan demi anak anak sekalipun diperlakukan tidak sewajarnya baik itu sebagai suami atau sebagai laki laki dalam berumah tangga. Saya bertahan hanya karena satu dalam fikiran saya adalah nasib anak - anak saya (tentang ini akan saya tulis di lembar yang berbeda)

Setelah mereka dewasa saya mulai terbuka tentang keadaan keluarga yang sebenarnya, hingga satu saat saya ajak mereka bicara jika saya ingin mencari pendamping yang benar - benar mengerti kondisi saya untuk menghabiskan masa tua. Itu semua saya pertimbangkan karena anak anak pasti akan berumah tangga sedangkan kondisi fisik saya mulai menurun

Sekalipun sedih karena baru tahu apa yang sebenarnya terjadi selama ini tapi mereka mengikhlaskan jika saya akan mencari pendamping

Awalnya saya juga hanya coba coba mulai berinteraksi dengan sahabat di pertemanan medsos hingga satu saat saya mencoba dua kali bertemu dengan seorang sahabat yang sudah seusia tapi sayang entah kenapa ternyata jiwa saya tetap merasa kosong. Merasa sadar bahwa kemistri tidak muncul akhirnya kamipun memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan dan dewasa mensikapi hubungan sebagai sahabat yang baik.

Untuk mereka saya sangat hormat karena dikemudian hari harus sabar menerima terror dan fitnah secara bertubi tubi dan sangat tidak manusiawi.

Masih dari medsos akhirnya saya dipertemukan dengan seseorang yang awalnya saya tolak dan perlahan saya jauhi karena saat pertama bertemu dia datang bermobil. Hal itu saya lakukan untuk menghindari dikemudian hari ada imej bahwa saya memanfaatkan harta wanita untuk tujuan hidup saya dan itu sangat bertentangan dengan prinsip hidup yang salama ini saya jalani. Tapi karena dorongan dari sahabat yang ada di group smule saat itu akhirnya saya coba untuk tahu lebih jauh tentang dia ini 

Diawal bertemu, kemistri dalam berinteraksi kami sangat nyambung dan nyaman karena ternyata apa yang kami jalani dalam mengerungi hidup hampir sama

Sebelum saya lanjutkan tulisan ini, saya ingin menegaskan tidak secuilpun saya mempertanyakan apa yang sudah saya berikan karena sudah menjadi prinsip hidup saya jika saya memberi sesuatu berarti saya ikhlas dan tidak akan mengungkit sekalipun ada hak untuk mempertanyakan itu dikemudian hari

Setelah kemistri dan nyaman yang timbul dari hubungan ini kamipun mengisi hari hari dengan sukacita bagai anak muda yang sedang jatuh cinta dan saya pribadi seperti memasuki dunia baru yang indah yang tidak pernah saya rasakan selama ini.

Berhari, berbulan kami lalui dengan hari hari penuh bunga dan tiba saatnya saya menunaikan tuntutan untuk serius meresmikan hubungan yang sudah kami jalani.

Seumur hidup saya tidak akan lupa reaksi anak saat saya mulai membicarakan tentang hal ini satu persatu. Gurat kesedihan begitu menyelimuti wajah mereka. Mereka ikhlas tapi begitu saya pamit mereka begitu terpukul sebegitu rupa dan bahkan si bontot memutuskan untuk melanjutkan kuliah ditempat yang jauh. Hal yang sama juga terjadi saat saya membicarakan hal ini kepada ke enam saudara saya.

Nasi sudah menjadi bubur karena saya harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah saya perbuat.

Setelah jiwa ini terpukul dengan gurat sedih anak, kembali pukulan itu datang karena secara halus penolakan mulai muncul dari calon pasangan yang selama ini mempertanyakan tanggung jawab saya. Penolakan halus dengan alasan takut anak belum siap dengan ayah baru apalagi saat itu anak sedang skripsi akhir kuliahnya dll. 

Dalam hal ini sama sekali dia tidak pernah berfikir balik bagaimana terpukulnya jiwa saya yang sudah berpamitan dengan keempat anak saya.

Akupun mengalah dan hubunganpun berlanjut hingga tidak sadar karena begitu bahagia nya saya dengan dunia baru yang penuh warna hingga tak sadar puluhan hingga ratusan juta uang di tabungan mulai menipis dan disaat yang sama si bontot akan melanjutkan kuliah

Maaf mata sudah pedas jadi tulisan akan saya lanjutkan nanti

Kembali saya akan lanjutkan dan abaikan teror di komentar yang sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan ( dari ratusan akun dan nomor) baik saat masih menjalani hubungan (saat terjadi pertengkaran) hingga saat ini

Hantaman berat kembali terjadi saat si bontot mengajak diskusi tentang rencana kuliah yang benar-benar kekeh memilih kuliah ditempat yang jauh. Saat itu untuk mencairkan suasana saya coba bawa dia makan malam di restoran dan saya coba ajak bicara serta memberi pengertian tentang masa depannya. Tak dinyana jiwa ini terasa begitu terpukul sampai titik nadir, titik terbawah dan serasa semua hancur karena saat itu dia mengutarakan keterguncangan kejiwaannya setelah saya berpamitan untuk  mencari pendamping hingga dia memutuskan untuk melanjutkan kuliah yang jauh dengan apapun resikonya

Dikemudian hari hal sangat menyakitkan inipun menjadi bahan teror tanpa hati dengan doa2 terburuk yang pernah saya baca seumur hidup saya

Untuk sementara saya ingin kembali ke lika liku hubungan kami dimana hingga saat ini saya masih tercatat sebagai karyawan diperusahaan swasta dan tahun ini genap 20 tahun saya berkarya diperusahaan tersebut dan dia adalah seorang pengajar Sekolah Dasar sebuah Yayasan

Saat memulai hubungan, diawal saya menulis saya sebenarnya sudah berusaha menolak karena dia datang dengan mengendarai mobil sementara saya hanya seorang karyawan dengan 4 anak yang saat itu tidak bermobil tapi suratan hidup berkata beda.

Menyadari saya tidak bermobil saya selalu berusaha untuk tidak memanfaatkan keberadaan mobil tersebut dalam hubungan ini dan lebih suka jika saat ketemu kami menggunakan sarana transportasi umum tapi karena kekeh nya dia untuk menggunakan mobilnya akhirnya saya pun mengalah dan saat kami ketemu kamipun menggunakan mobil tersebut

Maaf jika sudah sampai dibagian ini saya perlu waktu tenang dan jauh dari emosi pribadi jadi saya istirahat dulu dan nanti saya lanjut lagi

Next saya akan tulis tentang kondisi fisik saya yang sudah beberapakali dirawat dan bagaimana sebenarnya saya sangat bahagia dan lakukan apapun karena terhargai sebagai laki laki

Sebenarnya saya ingin menceritakan bagaimana kondisi fisik dll tapi mensikapi kaitan tujuan menulis karena teror dan fitnah,saya lebih ingin mencoba menulis bagaimana kami menjalin hubungan dan kaitan finansial yang di caci maki kan

Hal yang saya ceritakan akan apa adanya dan jika ada kaitan dengan pemberian dll bukan berarti saya mempertanyakan apa yang telah saya berikan tapi lebih menjelaskan apakah ratusan juta itu benar adanya supaya tidak ada lagi fitnah, teror dan jika kelak masuk ke ranah hukum  hal ini bisa dipertanggungjawabkan

Karena banyaknya komentar ditulisan di kolom komentar yang pada intinya kembali mempertanyakan finansial, untuk malam ini saya lebih ingin menulis tentang bagaimana kami menghabiskan hari demi hari, minggu, bulan hingga tahun bersama-sama di hotel di sekitar Jakarta dan lebih banyak dikawasan puncak.

Saat pulang kerja kami akan berangkat menuju puncak dan dini hari kami akan turun dan antarkan dulu dia ke tempatnya kerja sebagai pengajar yayasan Sekolah Dasar di kawasan Tanjung Priok dan kantor saya di kawasan Monas

Bagai anak-anak yang merasa sangat senang saya menjadi lupa diri dan merasa ini hak saya untuk menikmati bahagia setelah ber tahun-tahun hidup seadanya menunggu anak dewasa

Hal yang terlupakan saat menjalani semua ini adalah finansial yang semakin hari semakin menipis tapi karena menjaga supaya tidak ada salah paham apapun saya lakukan dari mulai menjual perhiasan hingga mengajukan pinjaman koperasi kantor

Disaat yang sama tanpa disadari mobil yang setiap hari setia mengantar kami mulai menua dan sudah saatnya service. Perjalanan yang cukup jauh membuat mobilpun mulai lemah dan akhirnya beberapakali masuk bengkel dengan biaya yang tidak sedikit.

Sekalipun dia tahu bahwa saya sudah menjual perhiasan yang biasa saya pakai tapi hal itu tidak menjadi bahan untuk dibicarakan dan saya juga tidak ingin menceritakan karena bagi saya sudah menjadi tugas laki-laki untuk mencari jalan mencukupi keluarga

Rutinitas jakarta-puncak pun terus beranjut hingga jumlah tabungan kembali mulai menipis tapi beruntung pengajuan pinjaman melalui koperasi sebanyak 100 juta disetujui

Saat pinjaman benar-benar cair itulah saya mulai berfikir jika uang ini habis juga dikemudian hari saya akan tidak berdaya karena disaat yang sama saya juga wajib mengirim uang kuliah sibontot

Setelah mencoba putar otak bagaimana bisa memnfaatkan uang tersebut akhirnya saya memutuskan untuk menyisihkan sebagian untuk mengajukan kredit mobil dan mendaftarkan diri menjadi mitra Gocar. hal itu saya pertimbangkan setelah ngobrol dengan beberapa sahabat dan terakhir dengan anak saya yang kedua yang sudah beberapa bulan menjadi mitra disana

Hasil diskusi dengan anak waktu itu adalah siang anak akan ngebid (istilah mitra Gocar saat mencari penumpang) dan menyisihkan sebagian hasil untuk membantu bayar cicilan dan sepulang kerja saya akan ngebid untuk menambah pengasilan

Pengajuan kreditpun disetujui dan hal tak terduga pun muncul bahwa ternyata Suzuki Ertiga berukuran lebih panjang dari Avansa sementara ukuran garasi halaman rumah adalah sekelas Avanza. Nah disaat itulah kembali ujian datang karena setelah panggil tukang untuk biaya pembongkaran dan renovasi garasi memerlukan biaya yang tidak sedikit

Kenapa hal ini saya rinci karena sesuai janji saya akan apa adanya dan rinci semua tuduhan, teror dan hinaan-hinaan yang sering dilontarkan disarana medsos dan komentar-komentar tanpa hati di status sahabat pertemanan hinga tidak sedikit mengakibatkan kekurangnyamanan di internal keluarga mereka

Singkat cerita rutinitas baru saya jalani. Pagi hingga sore saya menjadi karyawan dan sore hingga malam online di Gocar dan otomatis prosentase bertemu berkurang

Disaat tertatih mencoba bangkit musibah kembali datang. Saat itu saya sedang ada tugas ke Bandara dan entah mengantuk atau memang nasib yang kurang berpihak kecelakaan beruntun terjadi dimana saya berada diposisi belakang dari 4 mobil di tol Bandara. Menyadari sangat sulit untuk urusan ganti rugi dan mencari siapa yang benar dan siapa yang salah, kami sepakat sama-sama tidak mempermasalahkan kecelakaan tersebut dan kerusakan dll ditanggung masing-masing. Kondisi mobil saat itu rusak cukup parah terutama dibagian depan. Sekalipun sempat injak rem tetap saja bagian mesin mengalami benturan dan untuk memulihkan itu ternyata memerlukan biaya yang tidak sedikit dan untuk pembiayaan saya mulai meminjam dari sahabat, saudara dan juga pasangan saya. 

Segala macam cara saya lakukan untuk tetap survive, bahkan tidak jarang tidur sesaat didalam mobil dipinggir jalan pun saya jalani dan semua bantuan pinjaman bengkel pun terbayar semua. 

Kondisi kesulitan finasial ini terus berkanjut dan bahkan pernah saat habis bertemu uang didompet hanya tersisa 50 ribu. Saat saya coba bicarakan akhirnya dia mau meminjamkan uang dengan syarat harus segera dikembalikan karena uang adalah milik anak-anak murid disekolah tempatnya mengajar. hal itu saya sanggupi dan mulailah saya hidup dengan cara tambal sulam, gali lobang tutup lobang

Sementara sampai disini dulu dan next saya ingin kembali ke masa-masa kami menjalani hubungan dan saya akan coba tulis segamblang-gamblangya supaya nanti ketemu titik apa dan kenapa sehingga saya perlu menuliskan kisah ini

Sebelum saya menulis tentang bagaimana kami menjalani hubungan selama ini, saya ingin sedikit menceritakan tentang siapa saya dalam kaitannya dengan tulisan ini. Hal ini saya anggap perlu karena sangat berkaitan dengan mungkin puluhan lembar tulisan saya nanti

Saya adalah seorang laki-laki dengan 4 anak ( 2 putra 2 putri) dan 2 diantaranya sudah berumah tangga dan memberi 3 cucu. Saat saya munulis ini, sehari- hari saya ditemani anak saya yang ketiga karena anak bontot kuliah di luar kota. 

Dalam menjalani hidup berumah tangga saya salah seorang lelaki yang sempat lebih percaya bahwa sex adalah kewajiban dan bukan kesenangan seperti yang banyak dieksplore di publik dan itu mulai menghantui saya beberapa bulan setelah saya menikah. Hal itu diperparah setelah tahu 1994 dimana saat itu saya mengalami kecelakaan motor yang mengakibatan salah satu saraf bahu kanan saya mati. Lebih parah lagi setelah tahun 2003 saya harus dirawat karena backpain yang cukup akut dan saat itu harusnya di operasi (jika diperlukan saya akan kembali tulis di tulisan saya berikutnya)

Hanya sedikit yang tahu (hanya saudara dan sebagian kecil sahabat) bahwa saya pertahankan bahtera rumah tangga bertahun-tahun karena lugunya anak-anak saya saat mereka masih kecil-kecil. Sekalipun sering ingin menyerah, saya berusaha untuk tetap bertahan sekalipun hak-hak saya sebagai pencari nafkah dan bahkan sebagai lelaki tidak terpenuhi.

Setelah mengenal dia dunia sayapun mulai berubah. Kebahagiaan yang muncul dari awal hubungan kami membuat seorang saya bagai menemukan satu keindahan baru yang selama ini tidak pernah saya bayangkan. Hal-hal diluar nalar yang tak pernah ada dalam bayangan selama ini pun saya lakukan. Menunggu tanpa kejelasan hingga tengah malam di taman perumahan, berhujan -hujanan diatas ojek, mengunggu di pos kecil ditengah hujan dan banyak lagi hal diluar nalar saya lakukan.

Bentuk perhatian dan cara nya mengahargai saya sebagai lelaki yang luar biasa membuat saya benar-benar tulus melakukan apapun tanpa sedikitpun terfikir jika dikemudian hari akan menjadi bencana 

Dengan kesabarannya gairah sex sesungguhnya yang selama ini sudah mati mulai muncul hingga hal diluar nalar kembali muncul. Kami sepakat dan akhirnya menghabiskan hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan di hotel kawasan puncak. Saat itu saya sudah tidak perduli dengan biaya yang sebetulnya bagi saya adalah luar biasa.

Sebenarnya jika saat itu kami gunakan logika, seharusnya sadar bahwa puncak adalah daerah wisata yang otomatis hampir semua hal mahal, biaya tol perjalanan jakarta - puncak, makan, hotel, dan esoknya kembali ke Jakarta secara mudah bisa terbayang.

Kebahagiaan yang muncul dari hubungan ini membutakan hal-hal kecil yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Kami berdua berasal dari masa lalu dalam mengarungi bahtera rumah tangga yang sama-sama menyedihkan sehingga dalam hal saling pengertian dan saling mengisi begitu kental dalam membina hubungan tetapi dalam berinteraksi di kehidupan sehari- hari, kami sama-sama pencemburu, curiga bahkan cenderung sama-sama posesif sehingga pertengkaran kecil hingga besar kerap mewarnai hubungan ini.

Kesabaran dan perhatianya adalah sesuatu yang luar biasa dan sekalipun pertengkaran sering terjadi, semua akan segera mereda. Bahkan saat saya sakit bentuk perhatiannya bagai anugerah yang tidak pernah saya rasakan selama ini


Ada hal baru yang belum pernah saya tahu (mungkin gaptek), dalam setiap timbul pertengkaran ada cara khas dia dalam memaksakan kehendak dengan cara mengirimkan pesan melalui WA dan setelah pesan terkirim dia akan melakukan block nomor sehingga saya tidak bisa melakukan sedikitpun argumen selain membaca segala caci maki yang dikirimkan. Uniknya lagi saat saya melakukan hal yang sama dengan melakukan blok, akan muncul nomor-nomor baru dengan segala hujatan-hujatan pedas tanpa hati. Bahasa-bahasa kotor seperti k*nt*l, m*m*k, pengejar m*m*k janda2 kaya, laki2 sampah, sopir, laki2 pemain sosmed, laki2 kamuflase sok jadi karyawan padahal kamuflase untuk menjebak janda2 dan masih banyak lagi kalimat-kalimat kotor yang akan dikirim.

Yang lebih unik lagi jika saya bereaksi dengan melakukan hal yang sama, tulisan saya akan digunakan seumur hidup untuk kembali menjadi dasar melakukan teror karena saya lakukan dari nomor phone saya yang memang hanya dari nomor telephone yang saya pakai hingga hari ini.

Begitu juga di medsos, disaat seperti ini akan muncul akun-akun baru (hingga saat ini sudah puluhan bahkan mungkin ratusan) untuk melakukan teror di medsos dengan tuduhan-tuduhan diluar logika. Seolah akun saya adalah akun abal-abal dengan KAMUFLASE (kata ini sangat akrab) sebagai karyawan perusahaan untuk menjebak wanita melalui pertemanan. Belakangan saya baru sadar bahwa sebenarnya justru akun dia yang KAMUFLASE dan abal-abal tanpa menyebut siapa dia sebenarnya dan tanpa kejelasan tempat kerja dan bahkan apa profesinya

Akun Facebook dan semua medsos saya adalah akun resmi dengan menyebut siapa saya dan dimana saya bekerja dengan pertemanan lengkap dari sahabat sekolah, kantor, band, choir, tetangga, saudara, sahabat kampung halaman bahkan keempat anak saya dan berisi aktifitas saya sehari-hari 

Saat saya menulis ini, ada beberapa WA yang masuk dan menanyakan akun atas nama saya yang berisi hujatan dan saat saya coba buka link yang dikirim ternyata tidak bisa dibuka (block) dan salah satu dari sahabat dari Legal mengeluarkan wacana untuk memberi Surat Kuasa jika ingin mengkuasakan masuk keranah hukum pencemaran nama baik dan pelanggaran ITE yang dia tulis di salah satu komentar di akun tersebut


Dipertengahan 2019 adalah masa tersulit yang harus saya jalani. Masa dimana hubungan yang perlahan terkubur karena dia meninggalkan saya yang harus berjibaku untuk kembali memulihkan finansial yang sudah terpuruk hingga titik terbawah. Rutinitas kerja, onbid saat pulang kerja dan mengolah youtube saya jalani, hingga satu saat teror kembali muncul menuntut ganti rugi property yaitu mobil yang rusak dengan nominal tetentu. Dilain hari muncul kembali nominal yang berbeda dengan rincian yang berbeda juga. Bahkan dengan tanpa hati tuntutan hingga 1 milyar dengan rincian jika selama berhubungan penggunaan mobil dihitung rental dan ada yang lebih menyedihkan jika selama ini terbayar sebagai p*r*k (PSK), jasa merawat saat saya sakit dan lain lain, dan lain lain dan lain lain

Hinaan hinaan dengan kalimat-kalimat tanpa hati seperti tua bangka penyakitan, laki-laki ga modal, hinaan fisik hingga saat saya mengisi waktu luang bernyanyi di smule kembali muncul berhamburan dan itu begitu menyakitkan. Hinaan - hinaan inilah sumber pemicu bangkitnya semangat saya untuk membuktikan bahwa TERLAHIR JELEK DAN PENYAKITAN BUKAN BERARTI TIDAK MAMPU MENJADI YANG TERBAIK

Trauma masa lalu yang selalu menjadi bahan bully karena terlahir berkulit hitam, paling jelek memalukan untuk diajak kemanapun kembali berkobar dan setelah saya pertimbangkan dengan matang saya percaya bahwa satu-satu nya yang bisa menolong keadaan adalah YOUTUBE 

Tergerak dari berawal sakit hati sayapun kembali menjadi seorang saya yang penuh semangat dan percaya diri mengolah youtube. Dimasa ini saya bahkan nyaris autis dengan memanfaatkan smoking area pagi sebelum kerja, jam istirahat, setelah selasai jam kerja hingga malam dan saat dirumah tidur 1 atau 2 jam sehari pun saya jalani.

Dalam hal seperti ini saya percaya bahwa ALAM TIDAK PERNAH BOHONG bahwa saat kita fokus, tulus dan serius alam akan membantu 

Buah kerja keraspun menunjukkan hasil hingga subscriber mencapai 100.000 dengan hasil adsense yang bagi saya sudah sangat luar biasa. Disaat seperti ini saya pun terfikir untuk berbagi suka cita dan mereview video-video yang melibatkan orang lain untuk berbagi rejeki. Saat saya berunding dengan anak-anak mereka mendukung keinginan saya ini dan mereka siap menemani saya untuk mendatangi mereka

Satu persatu mereka saya datangi dan saat bertemu di optimalkan dengan sekalian membuat video baru mereka. Nah disaat inilah teror dan caci maki kembali muncul dan saat saya tidak merespons anak-anak saya pun jadi sasaran. Tidak perduli bagaimana kondisi jiwa anak saya yang sempat terpukul karena bapaknya yang saat itu pamit untuk mencari pendamping kini di teror. Saat anak melakukan argumen kalimat-kalimat kotor tanpa hati pun digunakan. Saat nomor di blok kembali akan muncul nomor-nomor baru. Seorang ibu yang tidak perduli bahwa anak saya juga kini juga sudah menjadi seorang ibu yang sedang fokus kepada kebahagiaan keluarga kecil yang sedang berbahagia mempunyai momongan pun tidak diperdulikan.

Tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan kesaya, saat anak melakukan argumen akan di screen dijadikan ancaman dan teror.

Tidak jauh berbeda juga teman dan atasan dikantor juga menjadi sasaran tanpa perduli. Tapi sayang sekalipun disampaikan kalimat-kalimat meyakinkan, mereka tidak percaya karena sudah puluhan tahun saya mengabdi diperusahaan dan mereka sangat mengenal saya

Keluhan dari pertemanan medsos pun juga sama. Mereka di teror tanpa hati di status publik dan tidak sedikit yang menimbulkan konflik di internal keluarga mereka.

Jika menuruti keinginan badani, ingin rasanya saya laporkan dan membawa masalah ini keranah hukum. Teror, ancaman, pelecehan, pencemaran nama baik tapi jika mengingat anaknya yang baru menyelesaikan belajar dengan nilai cumlaude dan akan menikah ditambah kondisi anak kedua nya yang perlu perhatian khusus membuat saya berfikir panjang mencoba bijak dalam bertindak. Yang saya lakukan justru menunggu dan menyarankan dia untuk melaporkan ke pihak berwajib dan jika memang saya bersalah saya siap menanggung apapun yang sudah saya perbuat termasuk ganti rugi didalamnya

Untuk hal ini saya sudah sempat konsultasi ke temen-teman jaringan apakah memungkinkan jika ingin mengetahui keberadaan nomor seseorang dan ternyata sangat memungkinkan karena report registrasi, aktifitas yang terkait dengan biaya pemakaian sangat lengkap termasuk keberadaan saat pemakaian didalamnya

Satu pelajaran yang sangat berharga bahwa jika saya tarik kebelakang, sumber semua permasalahan adalah penolakan secara halus saat saya serius untuk meresmikan hubungan hingga akhirnya menjalani hubungan dengan biaya yang luar biasa. Semua tampak baik-baik saja saat bahagia dan ada harta tapi berbalik menjadi polemik saat jatuh miskin dan tanpa daya


Pagi ini ada kabar bahwa dia blak2 an mempublikasi nama dan bahkan slip gaji juga digunakan dan dipublikasikan. Apapun itu saya disarankan untuk tetap bijak dan tidak terpancing provokasi jebakan ini. Juga disarankan untuk terus menulis dan jika diperlukan mulai menyertakan photo, nama serta identitas asli saya dan dia supaya publik juga tahu bahwa tulisan saya bukan sekedar cerita tapi apa adanya

Kini saya  semakin sadar sedang berhadapan dengan siapa dan punya tujuan apa dibalik jebakan sajian cinta selama ini. 

Adakah cinta yang seolah luar biasa itu hanya sekedar suguhan sandiwara hingga saat saya serius memenuhi permintaanya untuk meresmikan hubungan dan dengan ikhlas menjadi mualaf berakhir penolakan secara halus dengan alasan takut anak belum siap ?

Adakah bijak jika akhirnya hubungan diluar nikah dengan setiap hari menempuh perjalanan jakarta - puncak yang membuat keuangan saya terpuruk sampai tingkat terendah murni hanya kesalahan saya sendiri ?

Adakah bijak disaat terpuruk akhirnya ditinggalkan ?

Adakah bijak saat muncul kembali hanya sekedar menanyakan uang uang dan uang ?

Adakah salah jika akhirnya saya berfikir bahwa kehadiran dan suguhan cintanya selama ini hanyalah sandiwara dan akhirnya kecewa bagitu tahu kemampuan keuanganku tidak sehebat yang dibayangkan dan akhirnya dibuang ?

Adakah salah jika akhirnya saya tidak mau merespons apapun tuntutannya saat kondisiku mulai membaik ?

Masih banyak lagi tanda tanya yang belum terjawab yang mengakibatkan mati rasa dan maaf sehebat apapun teror yang beredar saya tidak akan respons karena semakin sadar bahwa teror hanyalah pancingan dengan menggunakan nomor phone dan akun bodong sementara saya menggunakan nomor pribadi dan itu akan dijadikan sarana untuk memaksakan kehendak

Ada kelegaan tersendiri saat bisa menuangkan sebagian kecil dari kisah ini disini. Setidaknya jika nanti ternyata saya divonis salah atau bahkan saat saya dipanggil sang pencipta tulisan ini menjadi kenangan untuk anak cucu saya

Mulai hari ini saya akan buka kembali komunikasi dengan semua sahabat yang sempat terlibat dan belajar dari apa yang terjadi justru saya semakin hormat kepada mereka dan tentunya siap menghadapi dampak yang kemungkinan terjadi

Perkenalan kami diawali dari Smule dimana saat itu kami saling mengisi OC (Open Collaboration / Open Collabs) istilah untuk seseorang mengorbitkan sebuah Lagu di Beranda Smule hingga memungkinkan orang lain bisa bergabung berkolaborasi pada lagu tersebut 

Perkenalan berlanjut dimana saat itu sedang masa saya mencari pendamping dan kebetulan saat komunikasi by chatt sangat nyambung. 

Sekalipun ingin mengenal lebih dalam tapi saya berusaha menghindar untuk kenal lebih jauh karena dari semua sarana komunikasi terlihat dia berasal dari kalangan mampu dan bermobil, hingga satu saat  dia datang kekantor dan memang benar dia datang dengan mobil pribadi.

Setelah pasti dia memang dari kalangan berada sayapun mulai menjauh dan menghindari keinginan untuk mengenal lebih jauh tapi karena dorongan para sahabat di group smule akhirnya komunikasi berjalan kembali

Singkat cerita akhirnya kamipun janjian dan dengan diantar anak saya kami bertemu sambil menikmati makan malam di Satay House Senayan di daerah salemba. Nah disini juga kembali saya berfikir ulang untuk serius menjalin hubungan karena saat itu terjadi perdebatan yang tiada henti hanya karena saya dan anak saya tidak tahu MOI (Mall Of Indonesia) dan dengan kerasnya dia memaksa bahwa kami harus tahu.dan menegaskan masa iya mall segede itu ga tahu katanya.

Saya tinggal di Bogor dan keseharian saya menuju kantor di Jakarta menggunakan kereta sehingga tidak update jika ada mall baru bernama MOI saat itu. 

Disepanjang perjalanan hal itu menjadi bahan obrolan dengan anak yang heran dan merasa konyol dengan cara pemaksaan untuk tahu MOI padahal saya dan anak saya benar-benar tidak tahu 

Sejak kejadian itu saya kembali menjauh tapi karena obrolan-obrolan di group membuat kami pun akhirnya kembali bertemu dan kali ini disebuah tempat karaoke di komplek perumahan Harapan Indah Bekasi. Pemilihan tempat disepakati karena dekat dengan rumahnya di Perumahan Pondok Ungu Bekasi

Saya adalah tipikal pria yang sangat komitmen saat menyepakati satu hubungan dan dalam membina rumah tangga saya percayakan keuangan ditangan pasangan hidup saya. Begitu juga dengan hubungan ini, begitu mudah nya saya percayakan semua. Sekalipun pernikahan ditunda kami hidup berdua dan dompet, hp sarana kerja open dan apa adanya. Hal yang sangat saya sesali adalah betapa bodohnya saya yang mudah percaya dengan sajian-sajian seolah cinta yang membutakan saya sehingga nomor-nomor hp, aktifitas di hp hingga aktifitas kerja saya sudah di bongkar dan di simpan

Beberapa hari yang lalu masuk pesan dari seorang sahabat memberi tahu saya jika slip gaji (dokumen confidential) kok di umbar di Facebook atas nama saya ? Setelah saya check memang benar adanya. Dia halalkan segala cara untuk memaksakan kehendak dan tidak sadar jika itu kriminal

Setelah saya telusuri saya jadi teringat saat itu kami sepakat untuk mengajukan kredit HP dan salah satu syaratnya adalah slip gaji dan saya tidak menyangka sama sekali jika itu masuk dalam permainan yang sudah disiapakan dan digunakan untuk memaksakan kehendak. Sayang dia tidak sadar jika itu masuk kategori kriminal sampai salah seorang sahabat dari Legal dikantor mewacanakan jika saya ingin mengkuasakan hal ini.

Disini saya hanya ingin mengingatkan sehingga tidak lupa diri bahwa semua aktifitas sosmed bisa ditelusuri keberadaanya.Kebaradan email, medsos dan jangan sampai karena perbuatan pemaksaan kehendak membuat aib seumur hidup. Cobalah bijak mensikapi bagaimana nasib keluarga saat aparat datang menjemput ke rumah. Terlepas nantinya menang di pengadilan aib itu akan melekat seumur hidup

Pernahkan terfikir bagaimana anak-anak yang akan terpukul kejiwaannya menyaksikan ibunya dibawa aparat dari rumah dengan beberapa pasal pelanggaran ITE dan penyebaran dokumen rahasia. Belum saat dipengadilan akan datang banyak wanita yang rumah tangganya bermasalah karena fitnah yang anda umbar di medsos yang bersifat publik ?

Jika memang merasa benar silahkan saya saja yang dilaporkan sehingga jika saat ada tindak lanjut dan saya diciduk, aib itu tidak terlalu berdampak ke anak-anak saya yang memang sudah dewasa semua dan terbuka apa adanya dengan niatan saya mencari pendamping dan siap menanggung akibatnya

Kepada siapapun yang membaca ini jika menuruti kata hati saya juga bisa melakukan hal yang sama dilakukan untuk menteror saya seolah kamuflase sok bonafit dll karena yang sebenarnya Bukannya sebaliknya ??? Hal ini mengingatkan wejangan orang-orang bijak bahwa SAAT SATU JARI TULUNJUK KITA MENUNJUK ORANG, TIGA JARI MENUNJUK KITA SENDIRI. 

COBALAH BERFIKIR JERNIH JIKA YANG ANDA LAKUKAN JUGA DILAKUKAN OLEH ORANG YANG ANDA HINA SELAMA INI DAN AKHIRNYA SEMUA TAHU SIAPA SEBENARNYA ANDA YANG SELALU TAMPIL DENGAN BERMOBIL DAN SEGALA KEMEWAHANYA ???

ORANG MENGALAH BUKAN BERARTI ORANG ITU BODOH TAPI ORANG ITU BERUSAHA MENGABAIKAN DAN LEBIH MENGHORMATI KOMITMEN SEKALIPUN AKHIRNYA DITINGGALKAN TERTATIH DALAM KEMISKINAN

ITULAH SEBABNYA SAAT ANDA MEMBABI BUTA TEROR ANAK-ANAK SAYA, SAYA TIDAK MELAKUKAN HAL YANG SAMA DAN HANYA MENGINGATKAN BAGAIMANA JIKA SAYA MELAKUKAN YANG SAMA DAN TIDAK DIDUGA JUTRU PESAN ITU KEMBALI ANDA JADIKAN BAHAN TEROR SEOLAH SAYA AKAN MELAKUKAN TEROR

Maaf mata mulai pedas jadi saya lanjut nanti 


















Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Perangkap Udang Dengan Botol Air Mineral Bekas

List Reseller Dan Toko Pancing Penyedia Umpan Mancing Sadane Putaso