Sepenggal Kisah Perjuangan Seorang TKW

https://www.youtube.com/watch?v=cxEdVgMk5ts

Halo Pak Alecxt ... apa kabar ???
Suara melenting kecil mirip boneka Susan itu mengalir mengikuti irama lagu anak-anak Balonku yang disediakan oleh Smule. Mengalir dan mengalir hingga aku tertarik untuk berinteraksi dengan sang pemilik suara dan menawarkan untuk membuat video dari lagu Cita Cita nya Ria Ernes. Hasilnya wowwwwww serasa flash back ke masa jayanya Ria Ernes dengan Boneka Susan nya beberapa tahun lalu.

Dari perkenalan lewat smule itulah akhirnya aku jadi ingin tahu lebih banyak tentang beliau yang ternyata sedang berjuang mencari nafkah sebagai Pahlawan Devisa dinegeri orang dan setiap berinteraksi terlihat aura yang berbeda dari hanya sekedar seorang TKW

Dari penasaran itu komunikasi berlanjut melalui FB Messenger dan mulailah terungkap siapa sebenarnya beliau yang ternyata seorang pejuang keluarga yang patut diacungi jempol karena kegigihannya untuk mencukupi kebutuhan keluarga

Terlahir bernama Sri Utami di kota brebes 19 Desember 1976 dari pasangan sederhana keluarga Bapak Sunaryo dan Ibu Sri Nurhayati dan beliau adalah anak tertua dari 4 bersaudara. Sang ayah berkarya di Markas Besar PMI Jakarta yang selalu menanamkan ke anak - anaknya untuk selalu mandiri dalam mengarungi hidup

Hidup dalam lingkup keluarga sederhana dan jauh dari cukup tidak pernah menyurutkan semangat Utami kecil untuk menimba ilmu. Saat menginjak SMP hingga SMA Utami berjibaku menaklukkan jarak sekolah yang cukup jauh hingga 7 km dengan mengayuh sepeda. Berangkat pagi jam 6 dan berbekal uang saku 100 rupiah yang masih juga disisihkan untuk tabungan 50 rupiah membuatnya semakin matang dan tak pernah menyurutkan semangat menimba ilmu

Setelah lulus SMA tahun 95, Utami mencoba mengadu nasib ke Jakarta dan ikut nenek yang bekerja mengurus para dosen yang sedang melanjutkan program S2 di wisma milik UNTAG dan mencoba menjadi SPG diperusahaan swasta. Sedangkan untuk bekal kemasa datang Utami mengambil program D1 Akutansi Komputer di daerah Pasar Minggu dan mengubur sementara keinginan besarnya meraih S1 karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan

Cobaan kembali datang saat menjelang reformasi tahun 96 dimana ada kebijakan baru dari perusahaan tempat bernaung yang melakukan perampingan karyawan. Beruntung, berkat kegigihan dan pantang menyerah yang melekat sejak kecil akhirnya Utami tetap bisa menyelesaikan program D1 nya

Tahun 98 Utami mencoba mendaftar test di Depnaker Tegal dan lulus dengan baik dan diterima sebagai operator produksi di sebuah perusahaan yang memproduksi hard disc computer milik Jepang National / Panasonic di Batam, hingga tahun 2000 Utami memutuskan meninggalkan pekerjaan dan menikah dengan seorang pria pilihan ibunya di desa hingga dikaruniai seorang putri cantik

Rutinitas sebagai ibu rumah tangga yang mengandalkan penghasilan dari suami dilakoni dan saat putri kecilnya menginjak usia 4 tahun rutinitas antar jemput ke sekolah TK hingga akrab dengan guru pengajar di sekolah tersebut. Satu saat kepala sekolah TK tersebut menawari untuk bergabung sebagai guru di TK di sekolah itu. Sadar tidak ada sedikitpun skill dalam mengajar dan memang tidak ada minat menjadi guru akhirnya tawaran itu beliau tolak tapi karena memang terlihat ada aura kedekatan dengan anak-anak sang kepala sekolah terus mendesak dan akhirnya luluh juga dan mulailah kehidupan baru sebagai pengajar TK beliau jalani


Sekalipun di minggu awal keringat dingin selalu menyertai hari-hari menjalani profesi barunya tapi berkat dukungan sang kepala sekolah akhirnya beliau mampu dan justru dengan kepiawian dalam bernyanyi juga bercerita dengan suara yang unik itulah beliau akhirnya sangat dicintai murid-murid nya


Hari demi hari beliau jalani profesi barunya ini dan tak terasa 2 tahun berlalu hingga satu saat beliau dipertemukan dengan seorang sahabat yang menjadi akrab. Dari keakraban ini timbul ide untuk mendirikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di desa mereka. Dengan bermodal tekad kuat, mereka berdua menyiapkan proposal ke kecamatan dan memang karena tekad yang begitu hebat proposal pun di setujui oleh Kecamatan dan begitu juga saat diajukan ke Dinas Kabupaten

Dengan bermodal sebidang tanah dan ruang tamu milik teman akrabnya akhirnya berdirilah PAUD kecil dengan kesepakatan sang sahabat sebagai penyelenggara dan Sri Utami sebagai pengajarnya. Bergandengan tangan mereka berjibaku membesarkan PAUD dengan awal murid 10 siswa hingga berkembang menjadi 25 siswa.

Karena kepiawian sang Ibu Guru Sri Utami dalam mengajar semakin lama semakin banyak siswa baru yang mendaftar hingga mereka kesulitan mengoptimalkan ruang belajar dan akhirnya mereka memanfaatkan tanah disebelah rumah menjadi semacam sanggar terbuka dan menambah guru pengajar menjadi 3 guru


Melihat animo warga desa untuk mempercayakan pendidikan anak melalui PAUD semakin berkembang, akhirnya penyelegarapun mengajukan proposal ke salah satu partai politik yang cukup disegani di desa tersebut yang akhirnya menyetujui untuk menyalurkan dana untuk pembangunan gedung sarana belajar. Nah bermodal dana 100 juta tersebut akhirnya berdirilah gedung baru untuk para murid belajar tanpa khawatir kepanasan dan kehujanan seperti saat di sanggar terbuka sebelumnya.

Hari demi hari PAUD kecil itupun semakin berkembang hingga memiliki 5 guru pengajar dan ada satu kebanggan karena kepiawian para pengajar seni angklung dari PAUD ini berkembang baik hingga sering diundang mengisi acara-acara didesa itu hingga menghasilkan dana untuk semakin mengembangkan yayasan


Tak bisa dipungkiri keberhasilan PAUD tersebut karena kepiawian seorang Sri Utami yang akhirnya akrab dipanggil Bu UUT dengan gaya periang dan enerjik nya dalam mengajar. Sang ibu guru ini punya skill mengajar dan mendongeng dengan intonasi suara yang bisa di rubah-rubah hingga sang murid sangat mengidolakannya. Bu guru UUT memang piawi dan sempat menjadi juara 2 lomba mendongeng se Kabupaten Brebes dan dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki PAUD yang bermula memiliki 1 gedung ini akhirnya berdirilah 3 gedung tempat belajar dan memiliki 6 guru pengajar


Nah bagaimana dengan sisi kehidupan sang Ibu guru idola ? 
Inilah sisi lain kelebihan seorang Bu Uut yang pandai memilah untuk profesinya yang membuat semua muridnya bergembira, sementara dalam menjalani hidup berumah tangga sang Ibu guru banyak mengalami masalah dalam finansial yang hanya mengandalkan penghasilan suami dan penghasilannya dalam mengajar yang masih jauh dari cukup. Sambilan sebagai guru les baca dan agen asuransi pun dijalaninya tapi karena banyak yang harus ditanggung semua penghasilan tersebut belum bisa menutup pengeluaran sehari hari. Saat itu beliau masih tinggal bersama orang tua kandungnya dimana sang  bapak sudah pensiun dan Ibu sebagai ibu rumah tangga. Begitu juga beban merawat nenek yang saat itu tinggal bersama di rumah tersebut hingga satu saat sang Ibu UUT mengalami masalah finasial akut karena semua tabungan terkuras untuk biaya sang nenek di Rumah Sakit hingga meninggal.

Disaat bingung menghadapi masalah finasial tersebutlah sang ibu guru bertemu dengan seorang teman yang menawari untuk bekerja sebagai TKW ke negeri seberang Taiwan. Awalnya ragu karena harus berpisah dengan anak, suami dan orang tua tapi memang kondisi sedang carut marut yang mengharuskan sang Ibu guru mengambil keputusan. Dengan tekad kuat dan sedikit nekad akhirnya pilihan bekerja di Taiwanpun beliau ambil.

Hari cerah tanggal 15 Oktober 2015 adalah saksi bisu kehadiran seorang pahlawan devisa di tanah negeri Formosa, Taiwan. Seorang Ibu guru dengan kepiawian khusus dan pendiri PAUD Permata Hati itu kini mengabdi untuk mencukupi kebutuhan keluarga nya di negeri orang. Alam memberikan yang terbaik untuk sang ibu guru ini karena beliau bekerja dalam keluarga yang sangat baik dan memperlakukan beliau sebagai anggota keluarga dan tidak pernah menganggap sebagai pekerja.



Semoga kelakpun alam akan memberikan yang tebaik untuk sang ibu guru yang telah menyumbangkan jerih payahnya untuk keluarga dan tentunya devisa negara ini. Amin

Semangat Bunda Utami

Silahkan kunjungi video salah satu sisi lebih beliau dalam bernyanyi di Channel Pak bro Gaol dengan klik Pakbro Gaol atau langsung ke klik gambar :



Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Perangkap Udang Dengan Botol Air Mineral Bekas

List Reseller Dan Toko Pancing Penyedia Umpan Mancing Sadane Putaso